Mereka sebenarnya sangat menginginkan dan mengimpikan perubahan itu dalam hidup mereka, tetapi hanya segelintir saja dari mereka yang berani berjuang mengubah kehidupannya. Sebagian mereka begitu mengharapkan perubahan itu, namun hanya berhenti di wacana dan topik pembicaraan semata. Dan sebagian yang lain telah melakukan start, tetapi mereka kandas di tengah jalan karena putus asa dan takut pada risiko.
“Bagaimana mungkin kalian menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal kalian sendiri tidak mengubah kebiasaan diri sendiri.” (Ibnu Athaillah)
“Seorang mukmin tidak pernah puas dari kebaikan yang didengarnya hingga ia sampai ditempat akhirnya, yakni surga.” (Sabda Nabi saw.)
“Jika Anda melakukan hal yang sama, maka hasilnya sama. Perubahan tidak akan terjadi sampai Anda mengubah penyebabnya.” (Ibrahim Elfiky)
“Barang siapa yang senantiasa mengetuk pintu, maka ia hampir saja akan dibukakan pintu.” (Shalih al-Mari)
“Sesungguhnya perubahan itu dari sisi manusia, sedangkan kemudahan itu dari sisi Allah.” (Qatadah)
“Kesungguhan itu dari seorang hamba, sedang hidayah itu dari Allah. Ketukan pintu itu dari seorang hamba, sedang keterbukaan pintu itu dari Allah.” (Imam Ghazali)
“Pengharapan yang sesungguhnya ialah yang disertai dengan amal perbuatan, jika tidak demikian, maka hal itu hanya angan-angan belaka.” (Ibnu Athaillah)
“Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejelek-jelek manusia adalah orang panjang umurnya tetapi buruk amalnya.” (Sabda Nabi saw.)
“Allah tidak akan mengubah pada suatu kaum dari keminakmatan, sehingga mereka mau mengubah diri mereka dengan kesyukuran.” (Imam Ghazali)
“Kamu bercita-cita ingin menjadi seorang ahli fiqih yang pandai berdebat. Dengan tanpa kesusahan, maka kegilaan itu bermacam-macam. Mencari harta itu tidak bisa didapat tanpa kepayahan yang kamu tanggung, maka bagaimana ilmu itu bisa didapat (tanpa kepayahan)?” (Sadiduddin asy-Syairazi)
“Nilailah manusia dengan amal mereka. Jangan pedulikan perkataan mereka. Karena Allah swt. Tidak membiarkan suatu perkataan kecuali menjadikan amal sebagai bukti atas perkataan itu, apakah ia benar atau dusta.” (Hasan al-Bashri)
“Janganlah engkau merasa puas dengan menyebutkan kebaikan para sufi serta dengan berpakaian dan berbicara seperti mereka. Semua itu tidak akan berguna bila perbuatanmu menyalahi mereka.” (Syaikh Abdul Qadir al-jailani)
“Kamu menginginkan keselamatan, sedangkan kamu tidak menempuh jaannya. Sesungguhnya perahu itu tidak dapat berjalan di daratan.” (Abul ‘Atahiyah)
0 komentar:
Posting Komentar